peternakmuda.web.id Kambing merupakan salah satu hewan ternak yang banyak dipelihara karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, seperti hewan lainnya, kambing juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan, produktivitas, hingga kelangsungan hidupnya. Sebagai peternak, penting untuk memahami jenis-jenis penyakit yang umum menyerang kambing agar dapat melakukan pencegahan dan penanganan secara tepat.
Jenis Penyakit Kambing yang Perlu Diketahui Peternak |
1. Penyakit Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada kambing. Penyakit ini disebabkan oleh infestasi cacing parasit seperti cacing hati, cacing lambung, atau cacing usus.
Gejala:
- Nafsu makan menurun.
- Berat badan sulit naik atau malah turun.
- Bulu terlihat kusam.
- Perut buncit tetapi tubuh kurus.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Berikan obat cacing secara rutin.
- Hindari penggembalaan di area yang tercemar kotoran kambing.
- Jaga kebersihan kandang.
2. Penyakit Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi di lingkungan yang kurang bersih.
Gejala:
- Gatal yang intens, terutama di sekitar telinga, wajah, dan perut.
- Kulit menebal, berkerak, atau mengelupas.
- Penurunan berat badan karena kambing stres akibat rasa gatal.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Mandikan kambing secara rutin.
- Gunakan obat antiparasit seperti salep atau suntikan sesuai anjuran dokter hewan.
- Sterilkan kandang dan peralatan.
3. Penyakit Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada kelenjar susu kambing betina. Penyakit ini sering menyerang kambing perah dan disebabkan oleh infeksi bakteri.
Gejala:
- Pembengkakan pada ambing.
- Susu yang dihasilkan tampak menggumpal atau bercampur darah.
- Kambing tampak kesakitan saat diperah.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Jaga kebersihan ambing sebelum dan sesudah pemerahan.
- Periksa kondisi ambing secara rutin.
- Jika terinfeksi, gunakan antibiotik sesuai resep dokter hewan.
4. Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi pada saluran pernapasan kambing yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Faktor lingkungan seperti kelembapan tinggi dan perubahan suhu mendadak dapat memperburuk kondisi ini.
Gejala:
- Batuk terus-menerus.
- Napas cepat dan pendek.
- Hidung berlendir.
- Kambing tampak lesu.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Pastikan ventilasi kandang baik.
- Hindari stres pada kambing akibat perubahan cuaca.
- Konsultasikan dengan dokter hewan untuk pemberian antibiotik atau obat antiradang.
5. Enterotoxemia (Overeating Disease)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens yang berkembang biak secara berlebihan di dalam usus kambing setelah makan makanan berkarbohidrat tinggi.
Gejala:
- Diare berat.
- Perut kembung.
- Kambing sering berbaring dan tampak lemah.
- Kematian mendadak dalam kasus yang parah.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Hindari pemberian pakan berlebihan, terutama yang kaya karbohidrat.
- Vaksinasi secara teratur untuk melindungi dari bakteri penyebab.
6. Penyakit Orf (Sore Mouth)
Orf adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Parapoxvirus. Penyakit ini menyerang bagian mulut, bibir, dan kadang-kadang di sekitar kaki.
Gejala:
- Luka atau lepuhan pada bibir dan mulut.
- Kambing kesulitan makan.
- Penurunan berat badan akibat kurang makan.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Isolasi kambing yang terinfeksi.
- Berikan salep antiseptik pada luka.
- Jaga kebersihan peralatan pakan dan minum.
7. Penyakit Kembung (Bloat)
Kembung adalah kondisi di mana gas terperangkap dalam lambung kambing, biasanya karena makanan yang sulit dicerna, seperti legum atau hijauan basah.
Gejala:
- Perut membesar dan terasa keras.
- Kambing sering mengeluarkan suara gelisah.
- Kesulitan bernapas.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Berikan pakan secara bertahap, terutama hijauan segar.
- Hindari pemberian pakan dalam kondisi basah.
- Jika kembung terjadi, beri minyak kelapa atau antifoaming agent seperti minyak mineral.
8. Penyakit Brucellosis
Brucellosis adalah penyakit bakteri yang dapat menyebabkan keguguran pada kambing betina dan infertilitas pada kambing jantan.
Gejala:
- Keguguran pada trimester akhir.
- Keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin.
- Penurunan tingkat kelahiran pada kawanan.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Lakukan vaksinasi secara teratur.
- Isolasi kambing yang terinfeksi.
- Hindari kontak langsung dengan cairan dari kambing yang sakit.
9. Penyakit Antraks
Antraks adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat menular ke manusia dan dianggap sebagai penyakit yang wajib dilaporkan.
Gejala:
- Demam tinggi.
- Keluarnya darah dari lubang tubuh.
- Kematian mendadak tanpa gejala sebelumnya.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Vaksinasi antraks sesuai jadwal.
- Hindari menggembalakan kambing di area yang diketahui terkontaminasi spora antraks.
- Laporkan kasus antraks ke dinas kesehatan hewan setempat.
10. Penyakit Ketosis
Ketosis terjadi karena kekurangan energi pada kambing betina yang sedang hamil tua atau menyusui. Kondisi ini disebabkan oleh metabolisme tubuh yang tidak seimbang.
Gejala:
- Nafsu makan menurun.
- Kambing terlihat lemah dan lesu.
- Bau aseton dari napas atau susu kambing.
Pencegahan dan Pengobatan:
- Berikan pakan dengan kandungan energi tinggi, seperti konsentrat.
- Pastikan kambing tidak kekurangan nutrisi selama kehamilan dan menyusui.
- Konsultasikan dengan dokter hewan untuk pemberian suplemen energi.
Jenis Penyakit Kambing yang Perlu Diketahui Peternak |
Menjaga kesehatan kambing memerlukan perhatian terhadap kebersihan kandang, pemberian pakan yang baik, serta vaksinasi dan pengobatan yang tepat. Dengan memahami jenis-jenis penyakit kambing ini, peternak dapat mengambil langkah pencegahan yang lebih baik untuk menjaga produktivitas dan kesejahteraan ternaknya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan jika ada tanda-tanda penyakit pada kambing Anda.