Penyakit Kambing dan Cara Mengobatinya

  peternakmuda.web.id Merawat kambing agar selalu sehat dan produktif adalah salah satu tanggung jawab penting bagi peternak. Kambing yang sehat tidak hanya menghasilkan daging dan susu berkualitas tinggi, tetapi juga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Namun, seperti halnya hewan ternak lainnya, kambing pun rentan terhadap berbagai macam penyakit. Mengetahui jenis-jenis penyakit yang sering menyerang kambing serta cara mengobatinya adalah hal krusial bagi setiap peternak.

Penyakit Kambing dan Cara Mengobatinya

1. Penyakit Cacingan

Penyakit cacingan disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit, seperti cacing hati, cacing gelang, dan cacing gilig. Cacing ini menyerang sistem pencernaan kambing dan dapat menyebabkan penurunan berat badan, diare, bulu yang kusam, dan kambing yang lemah.

Gejala:

  • Penurunan berat badan.
  • Anemia (gusi pucat).
  • Bulu terlihat kusam dan kasar.
  • Diare berkepanjangan.

Cara Pengobatan:

  • Berikan obat cacing secara rutin, biasanya setiap 3 bulan sekali. Jenis obat yang digunakan tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi.
  • Lakukan rotasi padang penggembalaan untuk mencegah kambing memakan rumput yang terkontaminasi cacing.
  • Bersihkan kandang secara rutin dan hindari penumpukan kotoran.

2. Penyakit Scabies

Scabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini menyebabkan kambing merasa gatal yang parah, kulit kering dan bersisik, serta terjadi kerontokan bulu pada area yang terkena.

Gejala:

  • Gatal parah, kambing sering menggaruk atau menggosokkan tubuh pada benda keras.
  • Kerontokan bulu, terutama di sekitar telinga, leher, dan perut.
  • Kulit menebal, kering, dan bersisik.

Cara Pengobatan:

  • Gunakan obat anti-parasit yang mengandung ivermectin atau amitraz, sesuai dengan petunjuk dokter hewan.
  • Bersihkan dan disinfeksi kandang untuk menghilangkan tungau.
  • Pisahkan kambing yang terinfeksi dari kambing lain untuk mencegah penularan.

3. Penyakit Mastitis

Mastitis adalah peradangan pada ambing (puting susu) yang sering terjadi pada kambing perah. Penyebabnya adalah infeksi bakteri yang masuk melalui luka kecil di puting susu, terutama pada kambing yang sedang menyusui.

Gejala:

  • Ambing tampak bengkak, merah, dan terasa panas.
  • Produksi susu menurun drastis.
  • Susu yang keluar bisa berwarna kekuningan atau mengandung gumpalan.

Cara Pengobatan:

  • Berikan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter hewan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
  • Lakukan pemijatan ringan pada ambing untuk mengeluarkan susu yang terinfeksi.
  • Jaga kebersihan ambing, terutama setelah kambing menyusui, agar bakteri tidak mudah masuk.

4. Penyakit Kembung (Bloat)

Kembung terjadi ketika gas berlebihan menumpuk di dalam lambung kambing, biasanya disebabkan oleh fermentasi makanan yang berlebihan. Penyakit ini sering terjadi jika kambing mengkonsumsi rumput muda dalam jumlah besar.

Gejala:

  • Perut kambing terlihat membesar terutama di sisi kiri.
  • Kambing terlihat tidak nyaman dan gelisah.
  • Nafas cepat dan sulit bernafas.

Cara Pengobatan:

  • Berikan minyak kelapa atau minyak jarak sebagai pelumas untuk memecah gas di dalam perut kambing.
  • Pijat perut kambing secara lembut untuk membantu mengeluarkan gas.
  • Jika kondisi tidak membaik, segera panggil dokter hewan untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

5. Penyakit Diare

Diare pada kambing bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, atau karena perubahan makanan secara mendadak. Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi dan berpotensi fatal.

Gejala:

  • Kotoran berair atau cair.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Kambing terlihat lemas.

Cara Pengobatan:

  • Berikan larutan oralit untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari memberikan makanan yang keras dicerna dan ganti dengan makanan yang lebih mudah dicerna seperti jerami.
  • Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, berikan antibiotik yang sesuai atas petunjuk dokter hewan.

6. Penyakit Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru kambing yang biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit ini sering terjadi saat musim hujan atau cuaca dingin, terutama jika kambing dipelihara di lingkungan yang lembap dan dingin.

Gejala:

  • Batuk, bersin, dan kesulitan bernafas.
  • Hidung mengeluarkan lendir berwarna kuning atau hijau.
  • Demam tinggi dan penurunan nafsu makan.

Cara Pengobatan:

  • Berikan antibiotik atau obat anti-inflamasi sesuai dengan anjuran dokter hewan.
  • Pastikan kandang kambing memiliki ventilasi yang baik dan tidak terlalu lembap.
  • Pisahkan kambing yang terinfeksi dari kambing sehat untuk mencegah penularan.

7. Penyakit Enterotoxemia (Pulpy Kidney)

Enterotoxemia disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens yang berkembang biak dalam sistem pencernaan kambing. Penyakit ini sering menyerang kambing yang makan berlebihan, terutama pakan berkarbohidrat tinggi seperti jagung atau konsentrat.

Gejala:

  • Kambing terlihat lesu dan tidak mau makan.
  • Diare berdarah atau tinja yang berbau sangat busuk.
  • Kematian mendadak pada kambing yang tampak sehat sebelumnya.

Cara Pengobatan:

  • Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengendalikan bakteri, meskipun hasilnya sering kali terlambat.
  • Pencegahan lebih efektif, yaitu dengan memberikan vaksinasi terhadap Clostridium perfringens dan mengatur pola makan kambing agar tidak makan berlebihan.

8. Penyakit Antraks

Antraks adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini bisa menular ke manusia dan menyebabkan kematian pada kambing dalam waktu yang singkat.

Gejala:

  • Kematian mendadak tanpa tanda-tanda penyakit sebelumnya.
  • Pendarahan dari mulut, hidung, dan anus.
  • Kambing tampak lemas dan lesu sebelum kematian.

Cara Pengobatan:

  • Segera laporkan ke dinas peternakan jika ada kasus dugaan antraks.
  • Vaksinasi kambing secara rutin untuk mencegah penyakit ini.
  • Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan jangan memotong kambing yang mati karena antraks.
Penyakit Kambing dan Cara Mengobatinya


Dengan memahami gejala dan cara penanganan berbagai penyakit kambing, peternak dapat mengurangi risiko kematian dan menjaga kualitas ternaknya. Pencegahan tetap menjadi kunci utama, terutama dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang seimbang, dan melakukan vaksinasi secara rutin. Jika gejala penyakit tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Lebih baru Lebih lama